Tuesday, October 1, 2013

Harga Daging Ayam Melambung

Kendari-Informasi
Masyarakat yang gemar mengkonsumsi daging ayam harus rela mengeluarkan kocek lebih dalam, untuk mendapatkan bahan makanan penghasil protein tersebut. Pasalnya sejak dua pekan terakhir harganya terus melambung bahkan melebihi harga jual tertinggi saat puasa dan lebaran beberapa waktu lalu. Saat ini, harga daging ayam berada dikisaran Rp 30 ribu perkilogram atau Rp 60 ribu -Rp 65 ribu per ekor. 

Ardan yang berprofesi sebagai penjual daging ayam di pasar Mandonga mengatakan kenaikan harga daging ayam potong terjadi sejak momen lebaran lalu. Walau kadang terjadi fluktuasi, namun harga jual tidak pernah melebihi harga normal sebelum bulan Ramadhan lalu. "Harganya naik terus, tapi sejak dua minggu lalu naiknya paling tinggi, bahkan mencapai Rp 10 ribu lebih kenaikannya," ujarnya yang diamini rekan seprofesinya. 
Pria yang juga memasok ayam kepada mitra penjual lain di pasar yang sama menjelaskan bahwa sebelum memasuki bulan Ramadhan, harga normal daging ayam potong hanya Rp 45 ribu per ekor. Angka itu lalu naik hingga Rp 55 ribu per ekor sesaat memasuki Ramadhan. Meski sempat bertahan beberapa lama, namun harga jual daging ayam perlahan naik dan memberatkan konsumen. "Harganya naik terus, terpaksa kita kurang-kurangi beli ayamnya," tutur Ibu Evi yang ditemui dipasar tersebut. 
Tak hanya memberatkan pembeli, kenaikan harga daging ayam juga membawa kerugian tersendiri bagi para penjual. Omset rata-rata perperiode tertentu menurun hingga separuh dari keuntungan saat harga normal karena penjualan berkurang. Hal ini dipicu oleh jumlah permintaan konsumen yang juga menurun drastis. Mensiasati hal tersebut, pedagang hanya memasok ayam dari mitra produsen baik peternak maupun perusahaan peternakan dengan jumlah seadanya. "Pengambilan ayam sekarang dikurangi. Dulu kita mampu jual hingga 300 ekor tiap hari, tapi sekarang hanya setengahnya," tambah Ardan. 
Naiknya harga menurut para pedagang selain karena biaya transportasi yang membengkak, juga disebabkan oleh harga pakan dan bibit ayam potong yang melambung tinggi.  Walau tidak mengetahui persis angka kenaikan namun keluhan itu banyak mereka dapatkan dari peternak sebagai mitra pemasok daging ayam. "Kata mereka harga pakan dan obat juga melambung tinggi. Begitupun dengan harga bibit sehingga banyak peternak yang berhenti sejenak memelihara ayam potong," terang Salas, penjual ayam potong di Pasar Korem Kendari.

No comments:

Post a Comment